TRANS TV - Tradisi Gebug Ende Memohon Hujan untuk Kehidupan di Desa Pemutaran | Tradisi Gebug Ende telah diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi ini begitu kaya akan nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal masyarakat Desa Pemutaran, Bali. Ritual ini biasanya dilakukan ketika daerah tersebut mengalami musim kemarau yang berkepanjangan. Tujuan dari tradisi Gebug Ende ini adalah untuk memohon kepada Sang Hyang Widhi agar menurunkan hujan, karena air sangat vital bagi kehidupan.
Dalam pelaksanaan tradisi Gebug Ende , dua pemuda akan saling beradu menggunakan tongkat rotan sambil melindungi diri dengan perisai bulat yang terbuat dari bambu. Pertarungan ini bukan hanya sekadar adu fisik, tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam. Darah yang mengalir selama pertarungan dianggap sebagai tumbal untuk memohon berkah hujan. Selain itu, suara dari benturan tongkat diyakini dapat mengguncang alam semesta dan memanggil hujan untuk turun.
Tradisi Gebug Ende lebih dari sekadar ritual keagamaan; ia juga berfungsi sebagai momen untuk memperkuat ikatan persaudaraan di antara warga. Acara ini selalu dinanti-nanti oleh masyarakat setempat dan bahkan menarik perhatian wisatawan yang ingin menyaksikan keunikan tradisi ini. Selain itu, Gebug Ende juga berperan penting dalam melestarikan budaya dan tradisi nenek moyang.