Jakarta, 18 Juli 2017
Sehubungan dengan tayangan Islam Itu Indah TRANS TV pada tanggal 15 Juli 2017, kami sangat menyesalkan atas penyampaian Syamsuddin Nur selaku pembawa acara yang tidak sepatutnya diucapkan dalam program tersebut,sekaligus menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya umat muslim. Atas kekhilafan yang telah dilakukan Syamsuddin Nur secara langsung telah menyampaikan pernyataan sebagai berikut:
“Syam meminta maaf sebesar-besarnya karena tidak mengkaji lebih dalam apa yang disampaikan dan telah menggunakan kalimat yang tidak sepantasnya diucapkan serta mengakui bahwa hal ini sepenuhnya kesalahan Syam”
Pada hari Selasa, 18 Juli 2017, perwakilan TRANS TV yang dihadiri oleh Latif Harnoko (Direktur Operasional), A.Hadiansyah Lubis (Ka.Div.Humas), Emil Syarif (Ka.Div.Produksi) serta tim produksi Islam Itu Indah, perwakilan Komisi Penyiaran Indonesia yang dihadiri oleh Yuliandre Darwis (Ketua KPI Pusat), Komisioner KPI Pusat diantaranya Hardly Stefano(Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran) dan Nuning Rodiyah(Anggota Bidang Pengawasan Isi Siaran), dan Kyai Misbah (Wakil Sekjen MUI), serta perwakilan Kementrian Agama Republik Indonesia, Mastuki (Ka. Biro Humas, Data dan SI) bertempat di gedung TRANS TV telah mengambil langkah untuk melakukan pertemuan sekaligus tabayyun perihal permasalahan tersebut di Gedung TRANS TV.
Pada pertemuan tersebut, Mastuki menyampaikan salah satu fungsi Kementrian Agama adalah untuk menjaga kerukunan umat beragamadi Indonesia, tayangan yang menyajikan tentang pengetahuan agama sangat penting untuk tetap mendapatkan ruang di ranah publik dan tentunya harus mendapatkan pendampingan hingga mencegah penafsiran yang keliru di kemudian hari.
Kyai Misbah menyampaikan agar ayat-ayat yang dibaca dengan penafsiran yang disampaikan harus sesuai.
Hardly Stefano menyampaikan kami berpikir ketika acara itu adalah acara yang bermanfaat secara luas dengan nilai-nilai agama dan sebagainya tentu backgroundnya harus berbeda, tidak bisa menyamakan dengan program hiburan dengan mengambil tindakan memberhentikan begitu saja, kita perlu tabayyun sebelum mengambil sikap, KPI berharap ada evaluasi yang dilakukan berkaitan dengan isi siaran. Harus ada semacam pendampingan, arahan dan bimbingan agar bisa terus berjalan jangan karena ada setitik nila rusak susu sebelanga, semua yang baik menjadi pupus, padahal niatannya adalah niatan yang baik.
Yuliandre Darwis menyampaikan apresiasinya karena mediasi yang dilakukan oleh TRANS TV ini bisa cepat terlaksana karena isu sara ini sangat sensitif sehingga diskusi ini bisa memberikan penjelasan terkait isu yang berkembang untuk mencegah sekaligus meredam kegaduhan yang timbul di masyarakat.
Menindak lanjuti kejadian tersebut TRANS TV telah mengambil tindakan dengan menonaktifkan Syamsuddin Nur dalam program Islam Itu Indah dan memberikan pengarahan kepada seluruh tim produksi untuk melakukan evaluasi dan kedepannya lebih memperhatikan materi program yang akan ditayangkan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan tanggapan, saran dan masukan kepada TRANS TV untuk kedepannya dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas program.